Selasa, 08 September 2009

Mahasiswa Papua Tuntut Freepot Hengkang Dari Bumi Papua

YOGYA (KRjogja.com) - Forum mahasiswa Papua yang tergabung dalam Liga Perjuangan Nasional Rakyat Papua Barat (LPNR-PB) menilai, PT Freeport Indonesia (PT FI) sebagai biang keladi dari segala permasalahan yang tumbuh di Papua. Persoalan ini muncul dalam seminar nasional mahasiswa Papua yang bertajuk menggali dampak-dampak PT Freeport di tanah Papua dan Indonesia, di Aula UPKM CD RS Bethesda, Kamis (3/9).

Ketua Presidium LPNR-PB, Engel, mengakui masyarakat Papua menginginkan keluar dari tiga cengkeraman besar yang selama ini membelenggu mereka, yakni neoliberalisme, neokolonialisme dan kapitalisme. "Tiga cengkeraman tersebut dikelola oleh PT Freeport Indonesia di bumi Papua. Kami ingin keluar dari itu semua dan berdaulat secara politik, adil secara ekonomi serta adat dan budaya yang mandiri," tegas Engel.

Aksi penambangan yang dilakukan oleh PT FI, selain merusak lingkungan yang sangat besar juga terdapat indikasi pelanggaran HAM. Tanah adat Suku Amungme salah satu korbannya. "PT FI menguasai tanah secara tidak sah. Yakni sebanyak 2,6 juta luas areal kontrak PT FI terhadap 92 warga Suku Amungme," tandas Engel.

Selain itu, indikasi konspirasi International, dalam hal ini adalah Amerika melalui CIA, diduga ikut terlibat. CIA dianggap mendikte Indonesia dalam hal realisasi Papua masuk ke NKRI dengan jaminan PT FI tumbuh di tanah Papua. "Kehadiran PT FI semata-mata hanya urusan bisnis global Amerika, bukan untuk mensejahterakan rakyat Papua atau Indonesia. Ketidakadilan secara ekonomi, politik dan budaya kerap terjadi disana. Setiap kali ada kerusuhan antara rakyat Papua dengan PT FI selalu dikaitkan dengan OPM (Organisasi Papua Merdeka) dan pemerintah seakan-akan tidak serius menanggapi hal ini," ujar Engel.

Satu hal lagi yang menjadi titik perhatian LPNR-PB dalam menggugat PT FI untuk dibubarkan adalah kebohongan publik yang selama ini dilakukan PT FI. "Disana ada kawasan Tembaga Pura untuk menegaskan pertambangan tembaga yang dilakukan disana. Namun sebaliknya, ini justru menjadi sebuah pertanyaan, tembaga atau emas kah yang sebenarnya ditambang disana," tandas Engel. (Dhi)
Berita terkait :

Read More..

Sabtu, 05 September 2009

Mahasiswa Papua gelar seminar nasional

JOGJA: Mahasiswa Papua menggelar acara seminar nasional mahasiswa Papua se -Jawa Tengah dan Indonesia. Acara sendiri dilaksanakan di DC Bethesda pada Kamis (03/09) siang.

Menurut Tinus Begay, selaku ketua panitia penyelenggara, seminar ini bertujuan untuk menggali dan mengetahui dampak-dampak yang ditimbulkan oleh PT. Freeport di tanah Papua dan Indonesia. Acara ini sendiri mendatangkan dua pembicara, antara lain Arcilaus Baho dari LPNP PB dan juga Gufron Mabruri dari Imparsial.

Pada acara seminar kali ini, Tinus mengatakan bahwa hal ini dilakukan sebagai sebuah sarana untuk berdiskusi mengenai dampak ekonomi, sosial, budaya, serta politik dengan keberadaannya PT Freeport di Indonesia, serta menemukan solusi yang tepat dari semua permasalahan yang ada.

Di sisi lain, Tinus mempunyai harapan agar terciptanya kesejahteraan masyarakat di Papua khususnya, dan juga di Indonesia.(Harian Jogja/Yosef Bujana)

sumber :harian jogja.

Read More..

Sabtu, 29 Agustus 2009

Persiwa Harus Raih Point

Tim kebanggan masyarakat Pegunungan Tengah, Persiwa Wamena tetap menaruh harapan untuk bisa mendampingi saudara tuanya Persipura Jayapura yang sudah menjadi scudetto Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2009. Pasalnya dua tim dari daratan Timur Papua ini berkeinginan untuk tampil sebagai wakil Indonesia dalam ajang piala Champion Asia mendatang.

Dikubu Persipura sudah tak jadi masalah, sementara di kubu Persiwa harus bersaing ketat menduduki runer up dengan Persib Bandung yang menduduki posisi ketiga dan Sriwijaya FC yang menempati urutan empat posisi klasemen sementara DISL 2009.

Meski menuai kekalahan 0-2 melawan Persib Bandung pada Rabu (20/5) lalu, hal itu tak membuat pasukan hijau hitam asuhan Suharno lantas berputus asa. Bahkan Piter Rumaropen dkk memiliki tekad membaja untuk memenangkan laga yang masih tersisa. Hal itu dibenarkan pelatih Persiwa, Suharno ketika dikonfirmasi Papua Pos via telepon selularnya semalam.

“Anak-anak sudah melupakan kekalahan saat bertanding melawan Persib Bandung Rabu (20/5) lalu, dan lebih termotivasi untuk meraih point saat bertanding melawan Persitara Jakarta Utara malam ini,” tegas Suharno diujung ponselnya.



Kita akan lebih mewaspadai kubu tuan rumah Persitara yang saat ini sedang bagus-bagusnya bermain, meski menduduki papan bawah Persitara tak boleh dianggap remeh karena berhasil menahan imbang Persipura Jayapura (3-3) dalam laga yang lalu,” ujarnya.

“Untuk bisa mengimbangi kubu tuan rumah, anak-anak harus dapat mematikan pergerakan lawan terutama dilini tengah yang dimotori Benson yang memiliki mobilitas pergerakan dan shooting jarak jauh sangat akurat dan membahayakan, serta lini dua sayap Marzuki dan Dedy Mulyadi dengan umpan-umpan crossing yang membahayakan. “Juga lini depan Persitara, Belo dan Rahmat Rivai yang memiliki naluri tinggi untuk menciptakan goal, pergerakan mereka harus dimatikan oleh anak-anak dengan disiplin menjaga daerahnya masing-masing,” tukas Suharno.

Menurutnya bila lini tengah, kedua sayap dan lini depan sudah dapat dipatahkan oleh anak asuhannya, dipastikan Persiwa dapat mengimbangi permainan tuan rumah. “Hal itu berdasarkan evaluasi dua goal yang bersarang dikubu Persiwa saat melawan Persib Bandung beberapa waktu lalu adalah kesalahan pemain yang tidak disiplin,” paparnya.

Disinggung dengan amunisi Persiwa yang bakal diturunkan saat melawan Persitara malam ini, mantan pelatih Persipura Jayapura ini menuturkan anak asuhannya bisa tampil full tim kecuali Tarik Caqoui yang terkena akumulasi dua kartu kuning. “Semua bisa turun kecuali Tarik,” ujarnya.

“Mohon dukungan dan doa dari Persiwa mania dan masyarakat pegunungan tengah terhadap perjuangan Persiwa kali ini, dengan harapan sebelum kembali ke tanah Papua kami bisa membawa point untuk kami persembahkan bagi masyarakat. “Kalau tidak bisa dapat tiga minimal satu,” tandasnya. (cr-51)

sumber: papuapos

Read More..
Template by : kendhin x-template.blogspot.com